Muliakan Dirimu Dengan Berhijab

Demikian banyaknya ayat-ayat Allah yang memerintahkan kaum wanita untuk berbusana menutupi auratnya, semua bertujuan demi menjaga dan melindungi wanita dari kenistaan sebagaimana yang terjadi di era liberal seperti sekarang ini. Selain itu, aturan berjilbab merupakan bukti bahwa Islam sangat melarang adanya eksploitasi keindahan tubuh yang telah Allah anugerahkan pada diri setiap wanita. Berikut beberapa ayat-ayat Allah yang mengharuskan seorang wanita untuk berjilbab.
Ayat Pertama:

“Dan janganlah mereka menampakkan perhiasan mereka kecuali yang (biasa) nampak dari mereka.” (QS. An Nur: 31).

Ayat tersebut menjelaskan bahwa pada diri setiap wanita adalah perhiasan yang tidak boleh diumbar kecuali kepada mahramnya. Menurut Ibnu Mas’ud tentang perhiasan yang (biasa) nampak dari wanita: “(yaitu) pakaian” (Riwayat Ibnu Jarir). Artinya, yang boleh nampak dari wanita hanyalah pakaian, karena memang itu tidak mungkin disembunyikan.

Perintah ini nampak bertolak belakang dengan modernisasi zaman yang justru mengeksploitasi segala yang ada pada seorang wanita. Saat ini, wanita menjadi objek bisnis yang menggiurkan karena keindahan tubuhnya. Mulai dari model yang dijual keindahan lekuk tubuhnya, sampai pada tingkat pemuas nafsu pria hidung belang yang bergentayangan bagaikan buaya kelaparan.

Padahal semestinya keindahan tubuh seorang wanita hanya boleh dinikmati oleh suaminya yang telah sah menjadi imam dalam hidup di dunia ini.

Pertanyaannya, mengapa banyak wanita yang gemar memamerkan perhiasan tubuhnya kepada orang lain meskipun dirinya telah bersuami? Tidakkah dirinya takut dengan azab Illahi yang banyak menimpa kaum hawa?
Ayat selanjutnya;

 “Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dada (dan leher) mereka.” (QS. An Nur: 31)

Berdasarkan ayat ini wanita wajib menutupi dada dan lehernya karena merupakan aurat seorang wanita. Allah sungguh lebih tahu umatnya. Bukankah telah banyak bukti yang menunjukkan bahwa perilaku pelecehan seksual pada wanita sering dipicu oleh “pertunjukan” dada oleh wanita – wanita pengumbar aurat.
Ayat yang lain;

“Hai Nabi katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mu’min: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke tubuh mereka.” Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al Ahzab: 59).

Inilah perintah yang menjadi identitas seorang Muslimah untuk selalu mengenakan jilbab di manapun dirinya berada.

Sebagaimana diriwayatkan bahwa Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhu berkata: “Allah memerintahkan kepada istri-istri kaum mukminin, jika mereka keluar rumah karena suatu keperluan, hendaklah mereka menutupi wajah mereka dengan jilbab (pakaian semacam mukena) dari kepala mereka. Mereka dapat menampakkan satu mata saja.”

Dari ayat-ayat perintah berjilbab tersebut, tersirat sebuah tujuan mulia yakni menjaga martabat seorang wanita dari laki-laki asing (bukan mahramnya). Wanita yang baik akan menggunakan jilbab untuk menjaga hijab ketika bersosialisai dengan siapapun dan di manapun, kecuali kepada kerabat keluarganya. Dengan menjaga hijab, kehidupan seorang wanita akan jauh dari fitnah terlebih-lebih gosip di jaman seperti ini.

Dan masih banyak ayat-ayat Allah maupun hadits Rasulullah yang mengharuskan jilbab bagi seorang Muslimah jika dirinya ingin benar-benar mendekatkan diri kepada Allah dan Rasul-Nya.

Jilbab menjadi simbol bagi wanita yang terjaga, maka tidak dibenarkan bagi mereka yang berjilbab sementara perilakunya tidak terjaga dari perbuatan zina. Jilbab juga merupakan pelindung seorang wanita baik di dunia maupun di akhirat kelak, maka segeralah kaum hawa di atas bumi Allah ini mengenakan jilbab agar dirinya selamat.

Sungguh mulia para wanita yang hingga detik ini masih dengan bangga menutup aurat dengan cara berjilbab dan tetap istiqomah memakainya dalam keadaan apapun. Inilah bentuk perhatian Allah dengan menjaga para wanita penjaga hijab yang insya Allah akan selalu ditinggikan harkat dan martabatnya baik selama hidup di dunia maupun kelak di akhirat. Semoga kita semua adalah orang – orang yang beruntung karena termasuk dalam umat yang ikut memperjuangkan penegakan Risalah Islam, Amin ya robbal ‘alamin.

0 comments:

Post a Comment