Ya muslimin wal muslimat, berikut ini adalah penjelasan sekaligus
pencerahan mengenai cinta yang insya Allah mampu menjadi bahan
introspeksi kita selaku ummat islam dalam berpandangan mengenai cinta.
Sebelum pembaca membaca artikel ini, penulis sarankan untuk pembaca membaca terlebih dahulu artikel tentang Hakikat Cinta Menurut Islam.
Karena seharusnya kita mempelajari dulu hakikat cinta yang seperti apa
dan bagaimana. Minimal kita tahu dasarnya supaya tidak salah dalam
mendefinisikan serta mengamalkan cinta. Maka, silakan baca terlebih
dahulu artikel Hakikat Cinta Menurut Islam.
Cinta dalam pandangan islam seperti iman, yaitu diyakini dengan hati,
diucapkan dengan lisan, dan dibuktikan dengan tindakan. Karena mencintai
merupakan salah satu ciri orang-orang beriman.
- Diyakini dengan hati, yaitu cinta datang bukan berasal dari dorongan
nafsu. Tetapi, cinta datangnya dari iman di dalam diri yang
mengedepankan akhlak mulia dan ketaqwaan kepada Allah swt. Karena cinta
atas dasar nafsu takkan mendatangkan kebahagiaan dan ketentraman di
jiwa, kecuali kesengsaraan dan kehinaan yang berkepanjangan.
- Diucapkan dengan lisan, yaitu cinta diucapkan kepada seseorang yang
kita cintai, dan itu termasuk sunnah karena Rasulullah sendiri
menganjurkannya. Namun ada aturannya, yaitu cinta diucapkan kepada yang
sudah mukhrim (halal), teman yang shalih, dan yang paling penting adalah
kepada orang tua.
- Dibuktikan dengan tindakan, karena Rasulullah saw pernah berkata bahwa
jika ada seorang laki-laki mencintai seorang perempuan, maka melamarnya
untuk dijadikan istri merupakan bentuk dari pembuktian cintanya. Jika
menyukai, segera nikahi. Tetapi kalau belum mampu, maka berpuasalah,
Yaitu kendalikan nafsu dan cintai dalam diam. Itu semua demi menjaga
kesucian diri sendiri dan kusucian dia yang dicintai.
Cinta secara hakikatnya jika dipandang secara umum yaitu sedia
mengorbankan waktu, tenaga, dan harta kita hanya untuk sesuatu yang kita
cintai. Sedangkan cinta secara hakikatnya jika dipandang secara
syari'at islam yaitu mencintai seseorang atas dasar ketaqwaan kita
kepada Allah swt. Jadi, kalau bisa kita simpulkan dari dua pandangan
tersebut bahwa, cinta secara hakikatnya yaitu sedia mengorbankan waktu,
tenaga, dan harta kita kepada Allah swt. dengan tujuan untuk
kemaslahatan manusia.
Pada realitanya betapa banyak orang yang mengatakan cinta kepada Allah,
namun sangat sedikit yang berani berkorban yang terbaik untuk-Nya dan
agama-Nya. Untuk mendapatkan kesenangan dunia, kita berani berkorban apa
saja milik kita yang terbaik. Namun untuk meraih kebahagiaan akhirat,
surga dan ridha Allah kita hanya berkorban seadanya.
Cinta bukanlah kata murah dan lumrah dituturkan dari mulut ke mulut,
tetapi cinta adalah anugerah Allah yang indah dan suci, jika manusia
dapat menilai kesuciannya. Islam sangat menjaga kesucian cinta, sehingga
tidak ada istilah pacaran. Tak perlu pacaran, karena jodoh sudah
diatur. Yang terpenting adalah kita menata diri kita menjadi orang yang
baik, dan insya Allah jodoh kita pun baik. Allah akan memberikan
pasangan jiwa yang sesuai dengan perangai kita, jika ingin dapat yang
baik, maka jadilah orang baik. Seperti pada firman Allah berikut ini :
“Perempuan-perempuan yang keji untuk laki-laki yang keji, dan
laki-laki yang keji untuk perempuan-perempuan yang keji (pula),
sedangkan perempuan-perempuan yang baik untuk laki-laki yang baik dan
laki-laki yang baik untuk perempuan-perempuan yang baik (pula). Mereka
itu bersih dari apa yang dituduhkan orang. Mereka memperoleh ampunan dan
rezeki yang mulia (surga).” (QS An-Nur:26)
Adapun bila pasangan kita buruk (tidak sesuai harapan), maka itu adalah
ujian bagi kita untuk menjadi hamba-Nya yang bersabar dan bersyukur.
Karena surgalah tempat mereka yang mampu bersabar dan bersyukur. Cinta
yang baik juga harus bisa membuatmu menjadi lebih baik dari sebelumnya.
Bila cintamu membuat hidupmu lebih buruk, maka jangan takut untuk
melepaskannya pergi.
Mencintai sekedar saja tidak akan membuatmu merasa kehilangan dan sakit
ketika orang yang kamu cintai meninggalkanmu. Mencintai dengan
berlebihan justru akan membuatmu begitu merasa kehilangan dan sakit
ketika orang yang kamu cintai pergi meninggalkanmu. Karena semakin
tinggi berharap, semakin sakit juga yang kamu rasa jika terjatuh.
Mencintai memang mudah, untuk dicintai juga mudah. Tapi untuk dicintai
orang yang kita cintai itulah yang sulit diperoleh. Satu-satunya cara
agar kita memperoleh kasih sayang ialah jangan menuntut agar kita
dicintai, tetapi mulailah memberi kasih sayang kepada orang lain tanpa
mengharapkan balasan. Sampai kapanpun orang lain tidak pernah bisa
mencintaimu dengan tulus dan apa adanya, jika kamu terus-menerus
menyembunyikan kekuranganmu yang sebenarnya darinya. Karena Ketika dua
hati saling tulus mencintai, mereka akan selalu temukan cara tuk tetap
bertahan, tak peduli walau betapa sulitnya tuk terus bersama.
Ingatlah bahwa cinta sejati hanyalah milik Allah. Cinta manusia hanya
akan membuatmu terluka, maka cintailah manusia karena Allah. Cinta
karena Allah adalah cinta yang membuatmu semakin dekat dengan Allah,
cintai seorang yang bersamanya kamu bisa merasakan manisnya iman. Ketika
cinta hadir sebagai kesakitan, maka itu bukanlah cinta sejati. Karena
cinta sejati hadir sebagai kebahagiaan yang indah. Carilah cinta yang
bersamanya bertambah keimananmu dan memuliakan dirimu juga kehormatan
dirimu. Jatuhkanlah cintamu kepada seseorang yang siap menangkapnya,
jangan biarkan cintamu jatuh kepada orang yang belum siap sehingga jatuh
dan pecah berkeping-kepinglah hatimu.
Jika aku jatuh cinta, cintakanlah wahai Allah kepada seseorang yang
melabuhkan cintanya kepada-Mu agar bertambah kekuatanku untuk
mencintai-Mu. Dan jagalah cintaku padanya agar tidak melebihi cintaku
pada-Mu. Semoga kita semua adalah hamba-hamba Allah yang mampu menjaga
kesucian diri dengan menjunjung tinggi aturan cinta dalam islam. Aamiin
Allahumma Aamiin.
Wassalamu'alaykum Warahmatullahi Wabarakaatuh
1 comments:
alhamdulillah luar biasa
Post a Comment