Futur itu ......
Allah berfirman, “Dan berapa banyak Nabi
yang berperang bersama-sama mereka sejumlah besar dari pengikut (nya)
yang bertaqwa. Mereka tidak menjadi lemah karena bencana yang menimpa
mereka di jalan Allah, dan tidak lesu dan tidak (pula) menyerah (kepada musuh). Allah menyukai orang-orang yang sabar.” (QS Ali Imran: 146).
Di surat lain menceritakan semangat para malikat, “Dan
milik-Nya siapa yang di langit dan di bumi. Dan (malaikat-malaikat)
yang di sisi-Nya, tidak angkuh untuk menyembah-Nya dan tidak pula letih.
Mereka bertasbih tidak henti-hentinya sepanjang malam dan siang.” (QS Al Anbiya’: 19-20).
Definisi
Futur, secara bahasa mempunyai dua makna.
Pertama yaitu terputus setelah bersambung, terdiam setalah bergerak terus.
Kedua yaitu malas, lamban atau
kendur setelah rajin bekerja. Futur secara istilah merupakan suatu
penyakit yang dapat menimpa seseorang yang berjuang di jalan Allah.
Futur yang paling ringan menyebabkan seseorang terhenti setelah
terus-menerus melakukan ibadah. Ar Râghib berkata, “Futûr ialah diam
setelah giat, lunak setelah keras, dan lemah setelah kuat.”
Futur, kata berasal dari bahasa Arab yang akar katanya adalah: Fatara – Yafturu – Futurun,
yang artinya menjadi lemah dan menjadi lunak. Atau diam setelah giat
dan lemah setelah semangat. Orang yang futur mengalami penurunan
kuantitas dan kulaitas amal shalih/ibadah. Atau ia mengalami kemerosotan
atau kemalasan pada keimanan atau keislamannya. Atau orang yang
mengendur sendi-sendi hatinya sehingga menyebabkan penurunan stamina
ruhiyah yang dapat menjadikannya jauh dari kebaikan dan anjlok
produktivitas amal shalihnya.
Dalam konteks amal dakwah, Futur adalah
satu penyakit yang menimpa aktivis dakwah dalam bentuk rasa malas,
menunda-nunda, berlambat-lambatan dan yang palingburuk ialah berhenti
dari melakukan amal dakwah. Sedangkan sebelumnya ia adalah seorang yang
aktif dan beriltizam (rajin).
0 comments:
Post a Comment